Mungkin tidak salah juga kalau melihat kisah yang dialami oleh Parker Wilson (Richard Gere) dan anjing kesayangannya. Kisah persahabatan Parker dan anjing bernama Hachiko ini bahkan mampu memberikan inspirasi pada seluruh warga kota tentang makna persahabatan sesungguhnya.
Pertemuan antara Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja. Hachiko adalah anjing tanpa tuan yang ditemukan Parker saat ia pulang kerja. Parker sebenarnya bermaksud mencari pemilik Hachiko untuk mengembalikan anjing ini namun saat usaha itu tak menemui jalan Parker akhirnya memutuskan untuk memelihara Hachiko.
Setiap hari Hachiko selalu mengantar Parker ke stasiun saat pria yang bekerja sebagai dosen ini berangkat kerja. Dan setiap sore pula Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun saat ia pulang kerja. Suatu ketika, Parker berangkat kerja seperti biasa namun tak pernah kembali ke stasiun itu. Parker meninggal sebelum ia pulang. Hachiko yang tak tahu kalau majikannya telah tiada tetap datang setiap sore berharap bertemu Parker lagi.
Hari berlalu dan sembilan tahun sudah Hachiko selalu datang ke stasiun untuk menjemput majikannya. Meski Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah menyerah.
Menguras air mata. Sepertinya hanya itu kalimat yang paling tepat menggambarkan film berjudul HACHIKO: A DOG'S STORY ini. Kisahnya sendiri sebenarnya tak bisa dibilang baru karena kisah persahabatan antara manusia dan anjing memang sudah berkali-kali dituangkan ke layar lebar. Kalaupun ada yang menarik hanyalah gambaran kesetiaan Hachiko, sang anjing, yang tetap datang ke stasiun menunggu tuannya datang meski pada kenyataannya tuannya tak pernah kembali lagi.
0
komentar
Posted in
0
komentar
Posted in
Sesampai nya di pulau, dua Marshall tersebut kesulitan dalam proses penyelidikan. Pasalnya, para staf rumah sakit tidak kooperatif dengan mereka untuk memberikan informasi yang diperlukan. Namun Teddy tetap percaya jika ia bisa menemukan pasien yang lari dan memecahkan semua misteri juga keganjilan yang terjadi dalam pulau tersebut.
Dari menit awal sampai 15 menit terakhir, cukup membingungkan untuk mengikuti alur cerita ini. Martin Scorsese sang sutradara mengemas film ini dengan alur yang maju mundur. Dengan penggambaran flashback dan mimpi-mimpi yang selalu membayangi Teddy, sepertinya menjadi senjata andalan Martin untuk membuat penontonnya berpikir keras. Setiap scene pun terasa akan sayang untuk dilewatkan. Setiap dialog yang diucapkan menjadi sangat penting, pasalnya jika ada salah satu yang dilewatkan mungkin sulit untuk mengikuti cerita di scene berikutnya.
Usaha Teddy memecahkan misteri hilangnya pasien berhasil membuat penonton seperti tersihir untuk mengikuti tiap langkah dan perbuatan yang dilakukannya. Mulai dari mewawancarai penghuni rumah sakit, pergi ke makam, sampai menerabas hutan dan menyebrangi laut menuju mercusuar adalah adegan yang tidak boleh Anda lewatkan.
Shutter Island dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley, Max von Sydow, Michelle Williams, Emily Mortimer, dan Patricia Clarkson. Anda harus menyiapkan waktu 138 menit untuk menyimak film ini. Mungkin setengah jam pertama Anda akan mulai merasakan bosan, lelah, atau mengantuk untuk mengikuti alur ceritanya. Namun, jika Anda tetap mempertahankan rasa penasaran Anda, semua rasa bosan, lelah, atau mengantuk tadi pasti mulai perlahan menghilang dengan sendirinya, sampai Anda mengangguk mengerti dan tersenyum puas dengan di akhir film. Selamat menikmati!
0
komentar
Posted in
Akhirnya salah satu film yang paling ditunggu tahun ini dirilis di tanah air. Alice In Wonderland yang merupakan kisah petualangan terbaik sepanjang masa ini tampil lebih menarik dan megah berkat balutan format 3 Dimensi yang fantastis.
Berawal dari mimpi-mimpi Alice Kingsley (Mia Wasikowska) saat berusia 7 tahun yang membawanya pertama kali ke Wonderland. Saat itu ia merasa bahwa itu adalah mimpi belaka, apalagi sang ayah tercinta Marton Csokas (Charles Kingsley) juga menyakinkan itu. Namun Alice kecil tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah kenyataan dan takdir dalam hidupnya.
Petualangan dimulai saat Alice menginjak usia 19 tahun dimana ia akan di jodohkan dengan Hamish (Leo Bill). Dipesta yang digelar oleh orang tua Hamish itu ia melihat sosok kelinci mengenakan rompi dan membawa sebuah jam. Rasa penasarannya yang tinggi akhirnya membawa Alice mengikuti sang kelinci yang berujung pada jatuhnya ia kedalam sebuah lubang yang membawanya kembali kedunia yang selama ini ada dalam mimpinya. Disinilah petualangan yang penuh dengan imajinasi dan tidak pernah dibayangkan olehnya dimulai.
Awal film memang agak sedikit lambat, namun kesan itu akan hilang ketika Alice berada di Wonderland. Sang Sutradara mengemas Wonderland sangat megah dan penuh dengan kejutan-kejutan yang tidak akan anda duga sebelumnya. Ditambah dengan efek 3 dimensi, menonton film ini serasa kita dibawa oleh Tim Burton ke dalam imajinasinya yang luar biasa dan tentunya nuansa dark-nya ala pria yang sedang memproduksi film Frankenweenie ini.
Di petualangan Alice In Wonderland kita akan melihat flora dan fauna yang tidak pernah kita bayangkan. Jamur yang besar dan bunga yang bisa berbicara layaknya manusia. Kalau anda sudah puas dengan penggambaran Wonderland, bersiap-siaplah untuk menahan jantung anda ketika unsur tegang di film ini ditawarkan oleh Tim ketika Alice melawan naga The Jabberwock. Namun Tim juga tidak lupa menyelipkan sisipan humor yang bisa membuat kita tertawa berkat penampilan Mad Hatter (Johnny Depp) yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Namun anda juga patut mencermati akting Mia Wasikowska, yang sukses memainkan karakter Alice.
Kejeniusan sang sutradara juga terlihat lewat pendeskripsian tokoh-tokoh yang selama ini ada dalam buku karangan Lewis Caroll ini. Kostum White Queen (Anne Hatteway) Red Quenn (Helena Bonham Carter), The Knave of Hearts (Crispin Glover) dan White Rabbit tampak lebih hidup dan megah dari film-film sebelumnya yang pernah diproduksi.